Memperhatikan pemakaian huruf
seperti :
A) Huruf Kapital
1.
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama
kata pada awal kalimat.
2.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
3.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan
ungkapan yang berhubungan
4.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
5.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai
pengganti nama orang tertentu.
6.
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama
instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
7.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur
nama orang.
8.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa.
9.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, dan hari raya.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama
diri geografi.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen
resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk
ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan,
badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan
makalah, kecuali kata tugas seperti di,
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri.
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang
digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang
digunakan dalam penyapaan.
17. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti
keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan
diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan lengkap itu. (Lihat
contoh pada I B, I C, I E, dan II F15).
Huruf Miring
1.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
2.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
3.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau
ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam
bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Huruf Tebal
1.
Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku,
bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka,
indeks, dan lampiran.
2.
Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu
digunakan huruf miring.
3.
Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema
dan sublema serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.
Mengenai Penulisan Kata
A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
B. Kata Turunan
1.
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan
bentuk dasarnya.
C. Bentuk Ulang
1.
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara
unsur-unsurnya. Misalnya: anak- anak, mata-mata.
2.
Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.
Misalnya: kekanak-kanakan
dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai.
Misalnya: acapkali, darmasiswa, puspawarna.
D. Suku Kata
1.
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
a) Jika di tengah kata ada huruf
vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di
antara kedua huruf vokal itu.
b) Huruf diftong ai, au, dan oi
tidak dipenggal.
c) Jika di tengah kata dasar
ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf
vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
d) Jika di tengah kata dasar ada
dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua
huruf konsonan itu.
e) Jika di tengah kata dasar ada
tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan satu bunyi,
pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf
konsonan yang kedua. Catatan:
E. Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali di dalamgabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai
satu kata, seperti kepada dan daripada. (Lihat juga Bab II, Huruf D, Butir 3.)
F. Partikel
1.
Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
2.
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
3.
Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
G. Singkatan dan Akronim
1.
Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau
lebih.
B) Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai
di antara unsur unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
2. Tanda koma dipakai
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat, seperti oleh karena itu, jadi,
dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya,
wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata
yang digunakan sebagai sapaan, seperti
Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam
kalimat.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat. (Lihat juga
pemakaian tanda petik, Bab III, Huruf J dan K.)
7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain yang mengiringinya
dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru.
8. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian
bagian alamat, (c) tempat dan tanggal,
serta (d) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
10. Tanda koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatan kaki
atau catatan akhir.
C) Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di
dalam kalimat majemuk setara.
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian
dalam kalimat yang berupa frasa
atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum
perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara
atau lebih apabila unsur-unsur setiap
bagian itu dipisah oleh tanda baca dan
kata hubung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar