Penggunaan Kosa Kata yang Benar dalam Penulisan - ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

2014/09/27

Penggunaan Kosa Kata yang Benar dalam Penulisan

Memperhatikan pemakaian huruf seperti :
A) Huruf Kapital
1.       Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
2.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
3.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang berhubungan
4.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang  diikuti nama orang.
5.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti nama orang, nama  instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.
6.       kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk  lengkapnya.
7.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang.
8.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
9.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
10.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama diri geografi.
11.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi,  lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau,  dan untuk.
12.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada  nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.
13.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang  sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di,
14.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang  digunakan dengan nama diri.
15.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,  saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
16.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
17.    Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya  yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan pernyataan  lengkap itu. (Lihat contoh pada I B, I C, I E, dan II F15).

Huruf Miring
1.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang  dikutip dalam tulisan.
2.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,  kata, atau kelompok kata.
3.       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa  Indonesia. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan  sebagai kata Indonesia.

Huruf Tebal
1.       Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar  tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.
2.       Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,  kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.
3.       Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk  menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi.

Mengenai Penulisan Kata
A. Kata Dasar
    Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
B. Kata Turunan
1.       Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
C. Bentuk Ulang
1.       Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-  anak, mata-mata. 
2.       Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Misalnya: kekanak-kanakan 
 dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, darmasiswa, puspawarna.
D. Suku Kata
1.       Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
        a) Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di
          antara kedua huruf vokal itu.
      b) Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal.
      c) Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di         antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
      d) Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalannya           dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
      e) Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing               melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang         pertama dan huruf konsonan yang kedua. Catatan:

E. Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalamgabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada. (Lihat juga Bab II, Huruf D, Butir 3.)
F. Partikel
1.       Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
2.       Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
3.       Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
G. Singkatan dan Akronim
1.       Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

B) Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
    didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
3.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
4.  Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
     kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu.
5.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata
     yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam
     kalimat.
6.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. (Lihat juga
     pemakaian tanda petik, Bab III, Huruf J dan K.)
7.   Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya
     dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
8.   Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian alamat, (c) tempat dan tanggal,
      serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
9.    Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
10.  Tanda koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.

C) Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di
    dalam kalimat majemuk setara.
2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa
    atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap
    bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.


Tidak ada komentar: