Ejaan Yang Disempurnakan - ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

2014/09/27

Ejaan Yang Disempurnakan

PENGERTIAN EJAAN
Pengertian Ejaan ialah keseluruhan system dan peraturan penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya.
Ejaan yang disempurnakan ( EYD ) mengatur :
1. Pemakaian Huruf,
    a. Huruf Abjad
        Huruf abjad yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
        A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z.
    b. Huruf Vokal
        Huruf vokal di dalam bahasa Indonesia adalah : a, i, u, e dan o
    c. Huruf Konsonan
        Huruf konsonan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
        a, b, c, d, f, g, h, i, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y dan z.  
    d. Huruf Diftong
        Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi.
    e. Gabungan Huruf Konsonan
        Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan,                 yaitu: kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
    f. Pemenggalan Kata
       Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan cara:
       Ø Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf            vokal itu. Contoh: aula  menjadi au-la bukan a-u-l-a
       Ø Jika di tengah kata ada konsonan termasuk gabungan huruf konsonan,  pemenggalan itu                      dilakukan sebelum huruf konsonan. Contoh: bapak  menjadi ba-pak
       Ø Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan                        diantara kedua huruf  itu. Contoh : mandi menjadi man-di
       Ø Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan, pemenggalan itu dilakukan diantara huruf
           konsonan yang pertama dan kedua. Contoh : ultra  menjadi ul-tra.

2. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
    a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
        Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan
        yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama
        orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.
    b. Huruf Miring
        Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang
        dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian
        kata, atau kelompok kata.

3. Penulisan Kata,
    a. Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
    b. Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan)
    c. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-)
    d. Gabungan Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis serangkai
    e. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan kata yang  mengikutinya
    f. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan di dan ke ditulis terpisah
    g. Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
    h. Partikel, Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah

4. Singkatan dan Akronim
    Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendek terdiri dari huruf awalnya saja,
    menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya, Contoh : NKRI, cm,  lab.
    Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan
    kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti pelanggaran )

5. Angka dan Lambang Bilangan
    Penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :
    a. berasal dari satuan dasar sistem internasional, Contoh : arus listrik dituliskan A = ampere
    b. menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05 atau 3.05

6. Penulisan Unsur Serapan,
    Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing
    yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Contoh : president menjadi presiden

7. Pemakaian Tanda Baca
    Pemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”)

8. Pedoman Umum Pembentukan Istilah
    Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia
    mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
    a. penyesuaian Ejaan.
        Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosol
    b. penyesuaian huruf gugus konsonan.
        Contoh : flexible  menjadi fleksibel
    c. penyesuaian akhiran.
        Contoh : etalage  menjadi etalase
    d. penyesuaian awalan.
        Contoh : amputation  menjadi amputasi

9. Gaya Bahasa
    Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan
    perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan
    keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga majas.
    a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda,
        lambang, binatang atau tumbuhan. Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah
        simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba)
    b. Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Contoh :
        Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.

Tidak ada komentar: