Alinea - ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

2014/11/14

Alinea

Pengertian Alinea
Alinea merupakan kumpulan dari satu kesatuan yang lebih tinggi da lebih luas dari pada kalimat. Alinea merupakan kumpulan kalimat, namun kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan saling terhubung antara satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian.
Dalam alinea terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atai kalimat topik, dan kalimat penjelas hingga kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Unsur-Unsur Alinea
a.       Kalimat Topik
Kalimat topik merupakan kalimat yang merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok dalam kalimat yang bersangkutan. Oleh karena itu, kalimat topik merupakan bagian terpenting. Bagian ini mengarahkan dan sekaligus mengontrol pengembangan alinea. Sebagai bagian yang terpenting, kalimat topik biasanya diletakan di awal alinea. Namun bisa juga kalimat topik itu diletakan di tengah alinea yang bersangkutan.
b.      Kalimat Pengembangan
Kalimat pengembangan pada dasarnya adalah kalimat-kalimat yang menguraikan hal-hal yang terkandung dalam topik. Hal ini berarti bahwa kalimat-kalimat pengembangan itu berpusat pada kalimat topik agar tercipta adanya kesatuan gagasan. Adanya kalimat pengembangan yang menyeleweng dari kalimat topik hendaknya dihindari. Untuk itu langkah yang harus ditempuh  ialah perumusan butuir-butir pengembangan secara ringkas di bawah kalimat topik, sehingga terbentuk semacam alinea.
c.       Kalimat Penutup
Setelah pengembangan itu sampai batas kecukupan, maka aline itu sebaiknya diakhiri. Kalimat yang mengakhiri alinea itu disebut kalimat penutup. Demi terwujudnya kesatuan gagasan, penyusunan kalimat topik hendaknya berdasarkan kalimat-kalimat pengembangan. Kalimat penutup dalam suatu alinea dapat berupa penekanan kembali, kesimpulan dan rangkuman. Penyusunan kalimat penutup hendaknya didasarkan pada kalimat topik dan kalimat-kalimat pengembangannya.
d.      Kalimat Penghubung
Demi terwujudnya kesatuan dan kepaduan antar alinea, maka diperlukan adanya kalimat penghubung. Adapun kata-kata yang  dipakai untuk menandai dengan hubungan kalimat lain adalah kata-kata ganti tunjuk: ini, itu, tersebut, demikian, dan sebagainya. Hubungan antar aline itu sering juga tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi hanya secara implisit. Hubungan antar alinea yang demikian tidak menggunakan kalimat penghubung. Hubungan antar alinea hanya dapat diketahui dari hubungan isinya. Oleh karena itulah, kalimat penghubung itu dalam alinea tidak diperlukan, dan dalam alinea lain tidak diperlukan.
Syarat-Syarat Alinea
Paragraf yang baik harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi penggunaan sudut pandang.
(1)     Kesatuan Paragraf (Kesatuan Pikiran)
Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu ide pokok, satu topik/masalah.
(2)     Kepaduan
Paragraf dikatakan padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang satu padu, utuh, dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi (pengulangan) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel.
(3)     Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan:
(4)     Konsistensi Sudut Pandang
Sudut Pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya.
(5)     Keruntutan
Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir-tidak pernah putus.
Pengembangan Alinea
Teknik pengembangan paragraf secara garis besar ada dua macam. Pertama, dengan menggunakan “ilustrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan “analisis”. Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu, Tri, R.N. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Gunadarma.


Tidak ada komentar: