Kalimat Efektif - ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

2014/11/14

Kalimat Efektif

Kalimat secara umum adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat dan dapat mewakili pemiiran yang utuh.

Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran. Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata. Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:

1.            Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007) 
2.            Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
3.            Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989) 
4.            Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009) 

Kalimat efektif juga harus memenuhi syarat-syarat dibawah ini yang lebih terperinci :  
1.            Kesatuan gagasan
Kesatuan gagasan yaitu kalimat yang mengandung satu atau lebih ide pokok yang tidak dikacaukan, sehingga gagasan yang dikandungnya jelas. Artinya dalam laju kalimat, tidak boleh diadakan perubahan dari satu kesatuan gagasan kepada gagasaan lain atau menggabungkan dua gagasan yang tidak ada hubungannya
2.            Koherensi yang baik  
Koherensi atau kepaduan yang baik yaitu hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur yang membentuk kalimat itu. Dalam hal ini yang paling penting adalah hubungan antara subyek, predikat dan obyek.
3.            Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:
a.            Menghilangkan pengulangan subjek.
b.            Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c.            Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
d.           Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
4.            Penekanan yang jelas
Penekanan yang jelas yaitu kejelasan bagi bagian kata yang dipentingkan dalam kalimat. Biasanya diperoleh dengan meletakkan kalimat yang ditekankan di depan kalimat. Namun penekanan juga dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
5.            Kevariasian
Variasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menganeka-ragamkan bentuk-bentuk bahasa agar minat dan perhatian orang tetap terjaga. Biasanya dilakukan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendek, menggunakan bentuk aktif (me dan ber), bentuk pasif (di danter) serta merubah variasi kalimat dan variasi makna.
6.            Kelogisan
Penalaran sering juga disebut sebagai jalan pikiran, yakni suatu proses berpikir yang berusaha untuk menghubung-hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal. Tulisan-tulisan yang jelas dan terarah merupakan perwujudan dari berpikir logis. Hubungan bahasa dan logika bisa menjamin agar kalimat-kalimat tidak bertentangan dengan segi penalaran. Kalimat yang baik, efektif dan teratur mencerminkan pula cara berpikir seseorang.
Sumber :
Keraf , Gorys, Komposisi, Flores: Nusa Indah, 2001.


Tidak ada komentar: